7 Nov 2007

Kemas Film !


Mari menjual film !

Seorang Elida, -yang mengagumi penyanyi Nicky Astria - teman saya, pernah bertanya. Kenapa tidak mengemas film dokumenter yang pernah dibuat ? Bukankah itu menjadi penting ?

Saya mencoba memikirkan beberapa saat. Mungkin persoalannya menjadi tidak mudah. Lantaran, kebanyakan dari kita memproduksi film tidak dengan uang sendiri, alias ada ndoro funding-nya. Ini persoalan. Saya harus menjelaskan ke NGO, atau PH yang pernah mengontrak saya. Saya mencobanya. Tetapi ternyata semuanya menjadi : tidak masalah.

Mengemas film, menjadi menarik, memang tidak sekadar meng-kopi film film itu. Lalu membuatkan cover-nya. Merancang strategi promosinya. Tetapi, mengemas film, lebih banyak berkait dengan produk dan sebuah proses yang dilaluinya. Kenapa menjadi penting, sebuah film yang dikemas butuh making of-nya ! Atau lebih jauh ada buku yang menjadi bahan pembelajaran dari siapapun yang tertarik pada film itu.

Bagi pembuat film dokumenter, tentu bukan hal yang biasa. Membuat making of - nya, apalagi melampirkan cerita singkat dari proses itu. Lebih menakjubkan jika ada buku "pegangan proses-nya ".

Tentu. Ini tantangan kita. Mari mencoba. Saya juga tengah mencoba.
mencoba merdeka ...dan selalu punya ide !

1 komentar:

yangmahakecil mengatakan...

maju terus mas, dan mari merapatkan barisan hehehe
(apa sih)

IN PRODUCTION

Tsunami : Gift of Life
Sam Pek Engtai ( Kasih Tak Sampai )

Renita's Journey : Mangga Golek
Merdeka atoe Mati !
Operasi Subyektivitas

My Film

  • GERABAH PLASTIK (2002), ROEDJITO (2003), HELP SPECIES DYING (2003), THE DREAM LAND (2003), I LOST MY FOREST IN ONE MINUTES (2004), THE LAST FOREST (2004), I WILL (2004), HANNA RAMBE (2004), MOTHE'S TEARS (2004), SERAMBI (2005), OUR BELOVED MOTHER (2005), HUMAN TRAFFICKING (2006), RENITA RENITA (2006), IN SHADOW OF THE FLAG (2007), SAM PEK ENGTAI (Kasih Tak Sampai- in production)

Mengenai Saya

Klaten - Jakarta pulang-pergi, Indonesia
Saya film director, fasilitator workshop film dan penulis.