Muji, bagian Satu !
Tiga bulan ini, saya tengah mengumpulkan sebuah bahan. Bahan film tentang seorang pria yang mencintai, mengidolai pria. Awalnya saya kenal Muji, tiga tahun lalu di Bali. Sebuah pribadi yang unik, penuh kesan dan menarik. Beberapa kali ia bercerita, berekspresi tentang apa yang dialami dalam hari harinya.
Tiga tahun berselang, saya memutuskan ini menarik untuk menjadi ide film. Riset riset awal sudah saya lakukan. Hubungan terus terjadi. Namun, apa yang bisa dibayangkan, jika dalam satu bulan terakhir saya telah dikirimi tulisan tulisan pribadi, buku harian yang ditulis oleh Muji, dengan tekun. Sebanyak 83lembar buku harian yang ia kirimkan kepada saya. Tentu, ia seorang yang sabar dan tekun.
Bagi saya, mungkin ini proses pembelajaran baru. Kali ini saya mencoba melakukan eksplorasi dari sebuah perspektif baru dan menantang. Apa yang bisa kita bayangkan dari sebuah buku harian, puisi nan puitik yang ditulis oleh seseorang. Penuh perlawanan dan sangat emosional.
Ini penemuan baru dan pembelajaran baru, bahwa mengawali sebuah riset film ternyata bisa dari sebuah ruang ekspresi yang sangat personal.
Terimaksih Muji.
Tiga bulan ini, saya tengah mengumpulkan sebuah bahan. Bahan film tentang seorang pria yang mencintai, mengidolai pria. Awalnya saya kenal Muji, tiga tahun lalu di Bali. Sebuah pribadi yang unik, penuh kesan dan menarik. Beberapa kali ia bercerita, berekspresi tentang apa yang dialami dalam hari harinya.
Tiga tahun berselang, saya memutuskan ini menarik untuk menjadi ide film. Riset riset awal sudah saya lakukan. Hubungan terus terjadi. Namun, apa yang bisa dibayangkan, jika dalam satu bulan terakhir saya telah dikirimi tulisan tulisan pribadi, buku harian yang ditulis oleh Muji, dengan tekun. Sebanyak 83lembar buku harian yang ia kirimkan kepada saya. Tentu, ia seorang yang sabar dan tekun.
Bagi saya, mungkin ini proses pembelajaran baru. Kali ini saya mencoba melakukan eksplorasi dari sebuah perspektif baru dan menantang. Apa yang bisa kita bayangkan dari sebuah buku harian, puisi nan puitik yang ditulis oleh seseorang. Penuh perlawanan dan sangat emosional.
Ini penemuan baru dan pembelajaran baru, bahwa mengawali sebuah riset film ternyata bisa dari sebuah ruang ekspresi yang sangat personal.
Terimaksih Muji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar