2 Mei 2008

Cara Berpikir

Kebanyakan seniman saat ini, sangat pragmatis. Demikian, sebuah percakapan kecil, dengan dua orang anak muda satu siang. Lantas apa yang salah ? Ada yang salah ?
Saya jadi ingat, sebuah pengalaman. Tahun 2004 saya membuat film dengan Lontar, tentang seorang novelis. Sastrawan itu, namanya Hanna Rambe.Nama yang tidak familiar, jika dibandingkan dengan Djenar Mahesa Ayu, ataupun Ayu Utami. Hanna Rambe saya film-kan. Biasa, sangat standar, lantaran ini film untuk pendidikan sastra di sekolah.
Hanna, lebih memilih atau memposisikan dirinya pada satu jalur. Jalur itu bernama : Indonesia Timur dan perempuan. Semua novelnya : Pertarungan, Mirah dari Banda dan beberapa yang lain -maaf saya lupa- ia tulis dengan setting Indonesia Timur. Untuk satu novel, ia akan menghabiskan waktu tak kurang dari 3 tahun. Saya melihat sendiri, bagaimana ia belajar tentang Indonesia Timur dari buku berbahasa Portugese dan Belanda. Sebuah perjuangan yang hebat, untuk menyajikan sebuah novel yang dalam tentunya.
Fakta berbalik, ketika dua tahun lalu hingga kini booming teenlit, chiclit. Siapapun bisa menulis dan menjadi terkenal. Dari anak anak hingga ABG siap menyangi karya karya novelis senior yang dari dulu dijerat ekonomi lantaran mengandalkan : menulis.

Dunia dokumenter ? Mungkin hampir sama. Ada begitu banyak sineas dokumenter muda berbakat penuh aksi yang telah melahirkan karya karya yang gemilang. Jujur saja, teknologi telah memanjakan kita. Segenap kemudahan telah mendorong sebuah pilihan dalam dunia yang bisa digenggam dalam waktu singkat.

Kita terlanjur menjadi serba :shortcut, dan copy paste. Ini faktanya.
Mari menjadi lebih bergairah. Bukankah ini mudah ?

Tidak ada komentar:

IN PRODUCTION

Tsunami : Gift of Life
Sam Pek Engtai ( Kasih Tak Sampai )

Renita's Journey : Mangga Golek
Merdeka atoe Mati !
Operasi Subyektivitas

My Film

  • GERABAH PLASTIK (2002), ROEDJITO (2003), HELP SPECIES DYING (2003), THE DREAM LAND (2003), I LOST MY FOREST IN ONE MINUTES (2004), THE LAST FOREST (2004), I WILL (2004), HANNA RAMBE (2004), MOTHE'S TEARS (2004), SERAMBI (2005), OUR BELOVED MOTHER (2005), HUMAN TRAFFICKING (2006), RENITA RENITA (2006), IN SHADOW OF THE FLAG (2007), SAM PEK ENGTAI (Kasih Tak Sampai- in production)

Mengenai Saya

Klaten - Jakarta pulang-pergi, Indonesia
Saya film director, fasilitator workshop film dan penulis.